Teknik Perawatan Larva Belut (Monopterus albus Zuieuw)
Secara Intensif
Oleh:
Toguan Sihombing, S.Pi
Penyuluh Perikanan Teladan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014
Harga belut konsumsi saat ini dibeberapa pasar tradisional Kabupaten Agam sudah mencapai Rp.40.000-60.000,-/kg. Harga tersebut menandakan bahwa permintaan pasar meningkat sementara kemampuan pasok produsen semakin menurun. Gejala yang mencemaskan adalah, belut mulai sulit ditemukan di habitatnya, baik di sawah maupun rawa-rawa. Sawah sering terjadi kekeringan, rawa dibuka untuk perkebunan. Sementara kearah budidaya khususnya pembenihan belum menjadi perhatian khusus. Akankah belut terancam punah?
Hingga saat ini, keinginan masyarakat cukup besar untuk melakukan usaha pemeliharaan belut. Adanya metode pemeliharaan belut hanya dengan media air saja, tanpa menggunakan lumpur dan bahan-bahan organik lainnya semakin membuat penasaran banyak orang. Masalahnya, dimana tempat membeli benih belut masih sulit untuk mendapatkan jawabannya.
Dalam kegiatan budidaya belut, ada segmen pembesaran, segmen pengolahan dan juga segmen produksi benih. Segmen terakhir ini masih menjadi yang terberat karena dalam usaha produksi benih belut nyatanya belum didapatkan informasi pasti siapa orang atau lembaganya, sehingga maslah pesanan benih belut dapat dicarikan solusinya.
Usaha produksi benih belut masih perlu kajian yang lebih mendalam. Selama ini pemenuhan permintaan akan benih belut masih diperoleh dari tangkapan di alam, yaitu dengan menggunakan alat tangkap bubu atau lukah-lukah kecil seukuran buah jagung untuk mendapatkan belut berukuran 20-25 cm. Untuk usaha budidaya pembesaran, ternyata persediaan stok belut tersebut tidak dapat diharapkan, sebagaimana hendaknya berapapun kebutuhan orang terhadap benih lele, benih nila, benih patin atau benih ikan lainnya dapat disediakan karena proses produksi benihnya sudah dapat dikuasai dengan baik.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, kami sebagai salah satu Penyuluh Perikanan sangat peduli untuk memecahkan persoalan ini dan sudah melakukan ujicoba atau penelitian kecil-kecilan untuk mengetahui teknologi yang bagaimana untuk dapat menghasilkan benih belut. Beberapa rangkaian yang telah dilakukan adalah upaya penjinakan belut-belut liar hasil tangkapan di sawah, melakukan pengamatan kematangan gonad, melakukan pengembangbiakan secara alami, melakukan pembesaran tanpa menggunakan media lumpur dan melakukan perawatan larva belut secara intensif.
Berikut ini adalah kegiatan pelaksanaan perawatan larva belut sawah yang dilakukan di Unit Pengembangan Budidaya Ikan Sinar Bawal Farm, Dusun III Jorong Ujung Padang Nagari Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Sumatera Barat.
A. Bahan
Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:
1. Larva belut sawah berumur 5 hari dengan ukuran panjang antara 25-35 mm
2. Tanaman air jenis Eceng gondok
3. Cacing sutera hidup
Larva Belut umur 5 hari Eceng gondok |
B. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Baskom volume 40 liter sebanyak 2 buah
2. Saringan santan 1 buah
3. Sendok nasi 1 buah
4. Aerator 1 set
5. Gayung 1 buah
6. Kertas dan rol penggaris
7. Baskom kecil volume 10 liter 1 buah
8. Seser 1 buah
seser tangguk sendok nasi |
C. Persiapan Wadah
Adapun cara menyiapkan wadah adalah:
1. Baskom sebanyak 2 buah dibersihkan lalu diletakkan di atas meja, selanjutnya diisi air sebanyak 20 liter/baskom
2. Kedalam masing-masing baskom dimasukkan 2 batang eceng gondok yang masih bagus kondisi akarnya. Akar eceng gondok akan berfungsi sebagai tempat bersembunyi larva belut.
3. Kedalam baskom dimasukkan jaringan aerasi untuk menyuplai oksigen ke dalam air baskom.
4. Wadah/media ini ditempatkan di ruang khusus
D. Menyiapkan Larva Belut
Cara menyiapkannya adalah:
1. Larva belut diamati dan diambil yang terpendek dan yang terpanjang untuk dilakukan pengukuran panjang totalnya. Larva diletakkan pada kertas dan ditaruh berdekatan dengan rol penggaris. Selesai pengukuran larva dikembalikan sebagaimana awalnya.
2. Dilakukan penghitungan larva belut dengan cara menuangkan larva bersama air kedalam saringan santan, selanjutnya saringan santan tersebut tetap berada pada sekitar permukaan air baskom yang lebih kecil. Larva dihitung dengan menyendokknya secara perlahan dan hati-hati. Hasil hitungan dituangkan kedalam baskom kecil itu juga.
3. Dalam satu populasi larva belut ditemukan 450 ekor larva hasil dari satu ekor induk betina belut dengan ukuran 32 cm dan berat 85 gram.
4. Hasil hitungan dimasukkan kedalam baskom perawatan dengan padat tebar 225 ekor larva setiap baskom.
5. Selanjutnya kedalam baskom diberikan pakan berupa cacing sutera hidup sebanyak 50 gram/baskom.
E. Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan harian yang dilakukan adalah:
1. Melakukan sifon (penggantian air) setiap pagi hari dengan penukaran air sebanyak 50%
2. Mengamati kondisi suhu air, kondisi cacing sutera atau kondisi larva belut
F. Hasil Kegiatan
Adapun hasil kegiatan yang dapat dilaporkan adalah:
1. Perawatan larva belut hingga menjadi benih hanya dengan menggunakan media air dan ditambahkan eceng gondok sebagai tempat bermainnya, khususnya pada bagian akar, dapat direkomendasikan untuk perawatan larva belut secara intensif.
2. Kelangsungan hidup mencapai 80% pada kondisi suhu antara 26-30oC pH air 6,5-7.
3. Pertumbuhan panjang total selama 12 hari mencapai 100-120 mm.
benih belut diakhir kegiatan |
Sangat membantu pak...kbtulan sy lg belajar pemijahan kisaran 25hr keluar larva/anak belut uk 1,5cm di permukaan media,sempet bingung apaan ini...sy yakini ini anakan belut tanpa bayak mikir sy ambil pake sendok di masukin wadah untuk ditampung, tp spertinya belum kluar semuanya..trima kasih infonya pak
ReplyDeleteCasino Night - DrMCD
ReplyDeleteDiscover the newest and best casino gaming tables at DrMCD - the best tables, 태백 출장샵 slots, roulette, video poker & electronic 고양 출장샵 games. 사천 출장안마 New and 구미 출장마사지 exclusive bonuses, free spins, 문경 출장샵