Tips Pemanfaatan Kolam Terlantar

Abstrak Cool
Kolam-kolam terlantar adalah kolam air tenang atau kolam air deras dengan jumlah tertentu baik yang sedang kering, tergenang air tanpa dihuni ikan maupun yang ada ikannya, namun tidak ada perhatian atau penanganan yang sebagaimana mestinya dalam usaha budidaya perikanan, yaitu persiapan kolam, pengelolaan air, benih ikan, pakan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen.

Keberadaan Kolam-Kolam Terlantar 
Kolam-kolam terlantar pada umumnya ada di pedesaan. Pada daerah yang masih tersedia sumber air sepanjang waktu, maka akan banyak ditemui kolam-kolam terlantar yang begitu banyak diberbagai daerah. Di Kabupaten Agam khususnya di Kecamatan Palembayan, luas kolam-kolam terlantar mencapai 100 ha atau jumlahnya mencapai 4.000 petak. Kolam-kolam terlantar ini juga banyak ditemui di Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Matur, Kecamatan Lubuk Basung, dan kecamatan lainnya.

Mengapa disebut Kolam Terlantar? 
Kolam terlantar disebut karena memang diterlantarkan. Arti terlantar adalah dibiarkan begitu saja atau sangat minim perhatian. Namun pada sisi lain, si pemilik kolam masih punya harapan apabila kolamnya tersebut pada suatu waktu bisa menghasilkan ikan, baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual. Sesuai dengan survey lapangan, beberapa faktor penyebab terlantarnya kolam-kolam tersebut antara lain:
  • Tidak adanya modal untuk berbudidaya ikan 
  • Tidak menguntungkan Fungsi utama sebagai tempat buang air besar
  • Adanya gangguan hama
  • Adanya ancaman banjir 
  • Banyaknya kendala teknis 
  • Dan berbagai alasan sesuai dengan pendapat pemiliknya. 

Kolam terlantar tidak punya target kapan mau panennya, padahal dalam berbudidaya ikan seperti segmen usaha pembenihan, target panen bisa 15 hari atau 30 hari, segmen pendederan bahkan bisa seminggu atau satu bulan tergantung apakah akan dipelihara selama sebulan untuk ukuran pendederan berikutnya atau bisa sebagai usaha transit, dimana benih yang baru dibeli hanya ditampung sementara untuk selanjutnya satu minggu kemudian dijual. Sementara untuk segmen pemeliharaan bisa tiga atau enam bulan, tergantung berapa ukuran ikan yang akan dipanen. 

Dalam kegiatan panen pada kolam-kolam terlantar, umumnya banyak dilakukan secara panen berangsur, misalnya dengan cara memancingnya. Cara seperti ini tidak dianjurkan dalam berbudidaya ikan secara profesional, karena membuat ukuran ikan yang masih ada di dalam kolam masih bervariasi. Meskipun dilakukan panen serentak, namun biasanya dilakukan sekali setahun misalnya menjelang lebaran (hari raya idul fitri). Kegiatan panen ikan yang dianjurkan sama seperti jika bertanam padi, maka seluruh padi memang di panen, tidak ada yang diangsur-angsur. Persoalan pengelolaan kolam-kolam terlantar selama ini demikianlah kenyataannya. 

      Penebaran benih ikan nila         Panen ikan nila dari kolam terlantar
Berikutnya adalah, kolam-kolam terlantar tidak memperhatikan bagaimana penggunaan benih ikan sebagaimana yang dianjurkan. Kebiasaan yang ditemui adalah pemilik kolam menambah membeli benih ikan untuk ditebar ke kolam yang sudah berkurang populasinya karena sudah dilakukan panen berangsur. Sebenarnya ini salah besar, yang dianjurkan adalah penebaran benih ikan dilakukan apabila kolam sudah dipanen total, lalu dilakukan pembersihan kolam, dijemur beberapa hari, pematang diperbaiki, dasar kolam digembur-gemburkan, diatur kemiringannya. Seterusnya, perbaiki pipa air keluar atau pipa air masuk, pasang saringan, lalu pipa air keluar disumbat. Sebelum digenangi air, lakukan pemupukan dengan kotoran ternak dan boleh ditambahkan jerami padi yang sudah panen sekitar 2 minggu. Kolam yang sudah tergenang minimal 7 hari sudah dapat ditebarkan benih ikan yang ukurannya seragam, satu jenis dan menggunakan padat tebar cukup 30 ekor/m2 bila ukuran benih antara 2-3 cm. 

Kolam terlantar juga kurang memperhatikan kebutuhan makanan bagi ikan dalam kolam. Sebagaimana manusia, ikan juga butuh makan. Makanan digunakan untuk pertumbuhannya, baik pertumbuhan bobot maupun ukurannya. Jika untuk tujuan konsumsi, yang kita harapkan tentunya adalah bobotnya, karena ikan yang akan dijual biasanya akan ditimbang berapa beratnya. Untuk mendapatkan berapa berat ikan yang akan dipanen, kita dapat memperkirakannya dari berapa banyak makanan yang harus disediakan. Jika menggunakan pelet, biasanya untuk mendapatkan hasil panen 500 kg, setidaknya dibutuhkan pelet sebanyak 700-750 kg. Bukan sebaliknya, kita ingin panen lebih banyak beratnya daripada makanan yang diberikan. Dari itu, tak jarang ada keluhan pemilik kolam, menyebut ikannya lama besar, lama panennya, benih tidak unggul.

Untuk menyiasati banyaknya kebutuhan pakan khususnya pelet, itu bisa dilakukan dengan perlakuan pengolahan tanah dasar kolam, pemupukan dengan pupuk kandang dan pemberian jerami. Kesuburan kolam yang ditimbulkan akan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan plankton atau jenis lumut di dalam kolam. Selain itu, untuk mencapai kesuburan air kolam yang maksimal, seluruh kolam-kolam terlantar harus terbebas dari pohon-pohonan di tepi-tepinya, misalnya, tidak ada batang durian, tidak ada kelapa sawit, dsb. Pohon-pohonan tersebut berpotensi mengganggu sinar matahari masuk ke dalam kolam, sehingga proses perkembangan plankton atau lumut tidak maksimal. Terhambatnya sinar matahari masuk ke dalam kolam juga mengakibatkan suhu air kolam semakin rendah. Dampaknya adalah, dapat menurunkan selera makan ikan, semakin berpeluang terkena penyakit dan menghambat pertumbuhan ikan. Dari itu, ciri-ciri kolam terlantar yang banyak ditemukan pohon-pohon disekitarnya, jika memang ikan sebagai usaha yang harus dikelola secara komersil, seluruh pohon yang mengganggu harus ditebang.

Ayo “ Perangi ” Kolam-Kolam Terlantar

Sebelum berperang, semangat tentu layak untuk dikobarkan. Untuk kolam-kolam terlantar jika dikelola secara semi intensif saja dengan komoditi ikan nila, dalam 1 m2 dapat menghasilkan uang Rp.180.000,-/tahun. Bayangkan, jika kolam-kolam terlantar yang anda miliki ada 4 petak dengan luas 400 m2. Anda kehilangan peluang Rp. 72.000.000,-/tahun. Angka ini diperoleh dari hasil ujicoba pemanfaatan kolam-kolam terlantar di salah satu kelompok pembudidaya ikan, bahwa kolam terlantar seluas 150 m2 yang ditebari benih ikan hanya 3.000 ekor selama pemeliharaan 4 bulan menghasilkan ikan nila 450 kg. Patokan harga jual ikan nila saat ini mencapai Rp. 20.000,-/kg. Dari potensi tersebut, pemilik kolam-kolam terlantar bisa memperoleh penghasilan tetap sekitar Rp. 3.000.000,-/bulan.

Dilain pihak, masyarakat yang ingin berbudidaya ikan terkendala dengan lahan yang tidak tersedia untuk kolam. Sehingga lahan-lahan sempitpun disulap untuk wadah budidaya ikan seperti menggunakan kolam terpal, akuarium, baskom maupun drum. Akibat terbatasnya lahan, kolam juga dapat dijadikan bertingkat yang dirakit dari bak papan dilapis plastik, atau juga memanfaatkan kolam dengan mengkombinasikan dengan tanaman hidroponik. Betapa maksimalnya penggunaan lahan bagi mereka. Kita yang punya kolam mungkin beberapa petak, kenapa kita terlantarkan?...

Hal yang memicu semangat lainnya adalah, jika ada ikan nila dengan bobot 500 gram satu ekor, coba dipanggang. Kami yakin anda pasti menyukainya dan tentunya kalau dapat tiap minggu menu ikan nila panggang tersebut selalu ada untuk memenuhi konsumsi rumah tangga anda. Ikan nila, apalagi dengan bobot seperti diatas, bila digulaipun itu lebih menarik selera lagi. Hidangan gulai ikan nila sangat cocok untuk santapan keluarga anda, baik orang dewasa maupun anak-anak, karena dalam daging ikan nila tidak terdapat duri-duri halus (tulang samek) yang bisa tersangkut dikerongkongan. Kenyamanan mengkonsumsi ikan nila dijamin aman buat keluarga anda, penggemarnyapun sungat banyak. Tak heran, sekitar 60 ton setiap hari ikan nila dari Danau Maninjau di kemas untuk didistribusikan ke beberapa wilayah dan bahkan keluar daerah.

Jika telah tumbuh semangatnya, perlu anda siapkan strategi untuk memberantas dan mengurangi kolam-kolam terlantar tersebut. Dimanapun anda, kami di seluruh Indonesia yang berprofesi sebagai Penyuluh Perikanan siap membantu anda untuk mengelola kolam-kolam terlantar tersebut. Keberadaan Penyuluh Perikanan ada hampir disetiap kabupaten bahkan satu orang per kecamatan. Tanpa pendampingan, anda tidak akan menang dalam pertempuran tersebut.

Sebagai seorang calon pengelola kolam-kolam terlantar yang akan berusaha mengkomersilkannya, anda perlu mendapatkan pendampingan cara mengelola kolam yang baik, cara mendapatkan benih ikan, cara mendapatkan atau membuat makanan ikan, serta penanggulangan hama yang menghabiskan isi kolam. Anda berhak mendapatkan pendampingan dan penyuluhan bahkan andapun berhak mendapatkan bantuan-bantuan benih ikan maupun pakan ikan. Sebagaimana kebijakan Bupati Agam, Indra Catri, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam, setiap tahun masyarakatnya dibantu dengan benih ikan nila gratis yang mencapai dua\]p6r juta ekor untuk ditebar ke kolam-kolam terlantar.

Bagi kolam yang telah ditebari benih ikan, perlu dilakukan pengawasan dari gangguan hama. Selama ini yang mengurangi populasi ikan dalam kolam diantaranya adalah : Berang-berang (kucing air), burung hantu, burung raja udang, biawak, atau gangguan dari manusia (pencuri). Bila anda punya target berapa harus dipanen, maka pengamanan kolam memang harus diperketat. Berikanlah pagar pengaman agar predator ikan tidak leluasa masuk, dan juga memberikan bentangan benang di atas permukaan air kolam. Lakukan juga pengontrolan dan memberikan lampu penerangan agar ikan dalam kolam tidak dicuri orang lain. Demikian, semoga anda sukses.

0 Response to "Tips Pemanfaatan Kolam Terlantar"

Post a Comment

tani maya